Sungguh ketaqwaan merupakan bekal yang utama kita untuk menghadap Allla SWT. Oleh karena itu sudah selayaknya kita harus selalu berinstropeksi diri terhadap sega amal perbuatan yang telah kita lakukan. Mari kita lihat diri kita, masihkah kita melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah dan sudahkan kita kita mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah. Jika ternyata kita masih mengerjakan larangan-Nya dan meninggalkan perintah-Nya, berarti kita belum layak disebut sebagai hamba yang bertakwa. Maka dari itu marilah senantiasa berbenah dan memperbaiki diri selagi Allah masih memberi kita kesempatan.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali amalan ibadah yang kita kerjakan. Yang mana mengerjakannya adalah sarana untuk menjadi seorang yang bertakwa. Dari sekian banyak amalan-amalan itu, semuanya memiliki keutamaan dan fadhilah yang berbeda. Dan di antaranya ada tiga amalan yang paling dicintai oleh Allah ﷻ. Hal tersebut pernah ditanyakan oleh sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu kepada Rasulullah ﷺ.
أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ؟ قَلَ: الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِها, قُلْتُ: ثُمَّ أَيُّ؟ قَلَ : ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتٌ : ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ ثُمَّ جِهَادُ فِي سَبِيْلِ الله
“Wahai Rasulullah, amalan apa yang paling dicintai Allah ﷻ?” Beliau Rasulullah ﷺ bersabda, “Shalat tepat pada waktunya.” “Lalu apa lagi,” lanjutnya. Beliau pun menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” “Kemudian apa lagi?” Maka beliau menjawab, “Berjihad di Jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan pertama yang dicintai Allah SWT adalah Asholatu ‘alal waktiha. Shalat fardhu ataupun sholat wajib merupakan rukun Islam yang kedua dan wajib untuk dilaksanakan. Apalah arti dari berislam tanpa mengerjakan ibadah shalat, karena shalat merupakan tiang dari agama. Shalat juga amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah ﷻ dan shalat jugalah yang membedakan seorang muslim dan kafir.
Amalan yang paling dicintai Allah adalah ketika seorang hamba melaksanakan shalat tepat pada waktunya, artinya tidak menunda-nunda. Selagi tidak ada hal-hal yang mengharuskan ia menunda shalat maka hendaknya melakukannya dengan tepat waktu. Selain itu seseorang yang selalu menjaga shalatnya akan diberikan cahaya di sisi-Nya. Shalat tepat waktu: Shalat tepat waktu memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Menghapus dosa-dosa kecil di antara dua waktu shalat.
- Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
- Menjadi cahaya di hari kiamat.
- Menjadi penolong di hari kiamat.
Amalan yang kedua yang dicintai Allah adalah Birul Walidain. Perintah berbakti kepada orang tua adalah perintah langsung dari Allah ﷻ. Bahkan perintah untuk berbakti pada keduanya Allah letakkan setelah perintah untuk bertauhid mengesakan Allah ﷻ. Menghormati dan berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu kewajiban yang tak terbantahkan dalam Islam.
Sekalipun kedua orang tua kita masih dalam kekufuran, selagi tidak memerintahkan dalam perbuatan yang diharamkan Allah, maka harus tetap kita taati. Berbakti kepada orang tua dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya:
- Menghormati dan menyayangi mereka.
- Mematuhi perintah mereka selama tidak bertentangan dengan agama.
- Merawat mereka di saat tua dan sakit.
- Menjaga nama baik orang tua.
- Mendoakan mereka agar selalu diampuni dosa-dosanya.
Amalan ketiga yang dicintai Allah SWT adalah ; Wajahadu Fii Sabilillah. Berjihad di jalan Allah adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kebatilan di dunia ini. Baik dengan berperang di medan juang, berdakwah, mengerjakan amal ma’ruf nahi munkar maupun dengan menuntut ilmu.
Dalam konteks kekinian bagi generasi muda penting untuk mengetahui dan mehami konsep jihat ini. Jihad TIDAK dimaknai hanya semata mata tempur di medan perang. Jihad harus dimaknai sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk menikngkatkan kualitas diri melalui belajar dan kerja kelas. Memerangi rasa malas merupakan jihad yang sangat penting, sehingga dalam diri muncul motivasi untuk bertindak, berkarya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar