Ramadhan di
kampung tempat kelahiran memang sangat menyenangkan. Momentnya sangat
dirindukan oleh para jamaah yang sekarang tinggal diperantauan. Ya... tepatnya
di RW 24 Blumbang Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta. Sebuah perkampungn
kecil di pinggir persawahan...daerahnya agak sedikit berbentuk pegunungan. Dulu
kampung ini terkenal dengan istilah Ngrancah dan Nggambreng. Penduduknya sangat
ramah dan terkenal dengan budaya kebersamaan dan gotong royong dalam setiap
kegiatan masyarakat.
Di kampung
kami ini berdiri sebuah Masjid, namanya masjid Al Ikhlas dan sudah berdiri
sejak tahun 1981. Pembangunan masjid memiliki perjuangan dan sejarah yang
panjang. Penuh dengan kenangan. Letaknya berada di pinggir persawahan dan nun
jauh di sana terukir indah jajaran pegunungan menoreh yang sagat mempesona. Setiap
tahunnya masjid ini tidak pernah sepi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang
dilakukan oleh para jamaah dari berbagai lintas generasi. IRMA atau Ikatan
Remaja Masjid Al Ikhlas merupakan wadah kegiatan khusus anak muda masjid.
Di bulan
Ramadhan 1443 H ini kemeriahan kegiatan ramadhan terlihat berbeda dan lebih
meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya. Dan ini memang disadari pada
ramadhan tahun lalu terjadi penurunan karena adanya pembatasan kegiatan yang
disebabkan masih dalam kondisi pandemi. Dan tahun ini...kegiatan mulai
bergeliat kembali...bangkit.
Pada dasarnya
bentuk kegiatan ramadhan di kampung kami tidak jauh beda dengan daerah-daerah
lain. Rentetan kegiatan rutin yang diadakan oleh jamaah masjid beserta IRMAnya diantaranya
Gerakan sholat wajib berjamaah, sholat tarawih, tadarus al quran, kultum
ramadhan, pengajian sore dilanjut buka bersama (khusus TPA). Acara buka bersama
ini juga merupakan acara favorit anak-anak. Pasalnya kegiatan ini ada acara
makan-makan dengan menu yang ciamik habiz. Kegiatan buka bersama di masjid Al
Ikhlas dilaksanakan setiap sore, dan para pemberi takjil adalah para jamaah
masjid Al Ikhlas. Dengan banyaknya animo jamaah yang akan memberikan
takjil...membuat panitia ramadhan mengatur pemberian takjil, yakni per hari diisi
oleh dua kepala keluarga.
Selain itu
juga ada kegiatan khotmil Quran, dan di kampung kami dikenal dengan acara
KATAMAN. Kegiatan ini dilakukan di akhir-akhir ramadhan, menjelang idul fitri. Sejak
dari dahulu acara kataman ini memang sangat ditunggu-tunggu khususnya oleh
anak-anak. Mengapa demikian? Ya...karena nuansa kegiatannya sangat menyenangkan
lebih banyak berisi kegiatan makan-makan dengan lauk ayam jago. Namun dengan
berkembangnya waktu..untuk anak-anak jaman now...kegiatan kataman sudah bukan
suatu hal yang istimewa lagi...sangat berbeda dengan era tahun 80-an atau
90-an. Namun demikian kataman tetap membuat kita rindu akan kampung halaman.
Suasana kehangatan
para jamaah pada saat kegiatan jaburan ini sungguh tidak bisa dibayangkan. Mereka
sangat menikmati suasana dengan obrolan...candaan yang sangat khas. Dan yang
paling penting dalam kegiatan ini TIDAK Boleh ada yang BAPER....kopi panas dan
teh panas beserta camilan ala kadarnya menjadi teman setia acara jaburan. Dan
dalam waktu-waktu tertentu sering jamaah memberikan jaburan yang sedikit
sensasional seperti bakso urat pedas abiiz...soto lamongan plus kuah koyaa...
semua dijamin bikin ciamik habiis.
Bagaimana
soal kebersamaan dalam tugas? Soal ini jangan ditanya lagi mereka sangat lihai
dalam mengambil posisi dan ketugasannya dengan ikhlas dan penuh semangat. Sebagai
misal bagian patean..atau yang menyiapkan minum dan racik-racik pacitan tanpa
dikomando...sudah selalu siap ketika saaatnya disajikan.
Di akhir rmadhan panitia ramadhan juga mengadakan bergagai agenda kegiatan diantaranya ada penerimaan dan penyaluran zakat fitrah. Tak jarang pula di akhir ramadhan para remaja masjid mengadakan agenda buka bersama dengan acara potong kambing. Dan malamnya dilanjut dengan kegiatan takbiran. Para remaja yang tergabung dalam IRMA biasanya juga mengadakan kegiatan takbir keliling. Dan terdapat satu hal yang tidak bisa dicegah dan dianggap suatu hal yang wajar adalah kebiasaan anak-anak kecil di akhir-akhir ramadhan. Ya...bermain kembang api dan mercon. Walaupun sedikit menggangu ketenangan...namun ketika masih dalam batas-batas kewajaran..ya tetap dimaklumi. Apalagi melihat kelucuan dan keluguan anak2x...ya mau bagaimana lagi...
Tetap semangat...salam
untuk jamaah yang tinggal di perantauan...kampungku indah nan damai...!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar