Ingin tuuh kita tetap sehat? Ya…perhatikan pola hidup kita, salh satunya tidur yang cukup. Pada dasarnya tidur merupakan suatu aktivitas yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia.Mengapa demikian? Karena tidur akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas, kestabilan emosi, kesehatan otak, menjaga kesehatan jantung, fungsi imun tubuh, kreativitas, vitalitas, hingga menjaga berat badan stabil.
Lalu berapa lama yang diperlukan untuk tidur yang sehat? Tiap kelompok usia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, seperti berikut:
- Bayi atau balita: 16-18 jam.
- Anak prasekolah: 11-12 jam.
- Anak SD: 10 jam.
- Remaja: 9-10 jam.
- Dewasa dan lansia: 7-8 jam.
Menurut penelitian, saat kita tidur, maka otak kita akan melepaskan hormon dan senyawa yang membantu proses metabolisme dalam tubuh. Mulai dari mengembalikan nafsu makan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan daya ingat, memperbaiki mood, meningkatkan kebugaran, hingga meningkatkan energi dan fokus untuk beraktivitas keesokan harinya. Tidur yang cukup bahkan dapat membantu kita mengelola stres dan gejala gangguan kejiwaan, seperti gangguan kecemasan dan depresi.
Lalu bagaimana dampak kita kurang tidur karena banyak begadang?
Efek begadang pada kesehatan tubuh sudah dibuktikan oleh banyak studi ilmiah. Kebiasaan begadang dilaporkan dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan serius, mulai dari hipertensi, diabetes, penyakit jantung, obesitas, sleep apnea, hingga kematian dini.
Hal ini dibuktikan oleh periset asal Inggris dan Italia yang menganalisis kebiasaan tidur dari 1,3 juta orang, yang dikumpulkan dari 16 studi terpisah. Temuannya menunjukkan bahwa orang yang setiap malam tidur kurang dari enam jam cenderung berisiko mengalami kematian dini sebesar 12 persen. Mereka juga menemukan bahwa orang yang mengurangi waktu tidur dari tujuh jam menjadi lima jam atau kurang memiliki 1,7 kali risiko kematian lebih cepat. Apa penyebabnya?
Sejumlah penelitian menemukan bahwa tidur malam kurang dari 5 jam sapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Terlebih lagi, kurang tidur juga dapat memicu terjadinya kekurangan magnesium yag dapat menyebabkan pengerasan dinding pembuluh darah arteri (ateroskelosis). Aterosklerosis dapat meningkatkan risiko Anda terhadap hipertensi, stroke, dan masalah jantung lainnya.
Selain itu, efek begadang juga tampak pada peningkatan kadar gula darah tubuh. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh resisten terhadap insulin serta meningkatkan hormon stres kortisol sehingga tubuh tidak bisa menyerap sisa gula yang ada dalam darah. Akibatnya, kadar gula dalam darah semakin meningkat. Kondisi ini dapat memicu diabetes.
Efek begadang terlalu sering juga dapat meningkatkan pelepasan hormon lapar ghrelin yang bisa membuat nafsu makan meningkat. Tidak heran kalau kurang tidur lama-lama bisa bikin tubuh gemuk, yang bisa memicu obesitas di kemudian hari. Obesitas, hipertensi, dan diabetes tentu akan berdampak sangat buruk bagi kesehatan Anda. Apalagi jika terjadi bersamaan.
Sumber: hellosehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar