Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.
Lalu bagaimana perbedaan antara flu biasa dengan COVID-19?? Pada dasarnya Baik flu biasa maupun COVID-19 sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Namun, kedua virus ini berasal dari golongan yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Virus penyebab flu berasal dari golongan rhinovirus. Virus ini menyebar dari manusia ke manusia dan paling sering menyerang anak-anak atau remaja. Infeksi rhinovirus bisa terjadi sepanjang tahun, tapi paling sering di musim hujan. Sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus.
Flu biasa
Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan. Umumnya, keluhan yang muncul datang dari hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas). Hidung meler, nyeri wajah, mata gatal, dan postnasal drip adalah gejala umum alergi atau flu biasa. Bukan gejala Covid-19. Postnasal drip terjadi ketika ingus dari hidung terakumulasi di tenggorokan, menyebabkan batuk dan saluran napas tersumbat. “Gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, batuk kering, dan anosmia” menurut Sumber Tepercaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Gejala untuk FLU Biasa adalah sebagai berikut:
- Bersin-bersin
- Hidung tersumbat dan berair
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala ringan
- Batuk
- Demam (jarang)
Sementara itu, Ramzi Yacoub, PharmD, kepala bagian farmasi dari layanan tabungan resep SingleCare mentatakan: “Ada banyak gejala pilek, flu, dan Covid yang serupa, dan mungkin sulit dibedakan”. Baik pilek, flu, dan Covid-19 disebabkan oleh virus. Namun, virus penyebab penyakit itu berbeda satu sama lain. Yacoub melanjutkan, perbedaan utama di antara ketiganya adalah pada gejala virus corona ada sesak napas.
COVID-19
"Sesak napas merupakan tanda umum Covid-19 yang terjadi sebelum berkembangnya pneumonia," katanya. "Umumnya, flu atau pilek tidak menyebabkan sesak napas. Kecuali jika telah berkembang menjadi pneumonia."
Selain Ramzi, Dr Subinoy Das, kepala petugas medis di Tivic Health, mengatakan flu biasa jarang menyebabkan sesak napas setelah demam berkembang. “Influenza sangat mirip dengan Covid-19. Jika ada sesak napas saat mengalami influenza, gejalanya tidak separah Covid-19,” kata Das. Seseorang yang terinfeksi Covid-19 bisa mengalami sesak napas selama 5-10 hari setelah gejala demam muncul. "Beberapa pasien (Covid) mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare."
Dr. Kristine S. Arthur, seorang internis di Memorial Care Medical Group di Laguna Woods, California mengatakan, sebuah laporan di China yang mengamati 1.000 pasien Covid-19 menunjukkan bahwa gejala hidung tersumbat hanya terlihat pada satu dari setiap 20 pasien Covid-19. Gejala Covid-19 biasanya muncul 2 hingga 14 hari setelah terpapar. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mencantumkan 11 gejala utama COVID-19. Mereka mengalami:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Anosmia (Tak bisa mencium bau dan mengecap rasa)
- Hidung tersumbat atau meler
- Mual atau muntah
- Diare
Referensi: kesehatan.kontan.co.id
alodokter.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar