Raden Mas Syahid atau yang dikenal dengan Sunan Kalijaga adalah salah satu walisongo yang menjadi teladan bagi kalangan umat islam di Indonesia, khususnya Jawa. Ia dikenal sangat piawai melakukan dakwah dengan pendekatan tradisi, yang membuat hati masyarakat dan penguasa tanah Jawa terpikat dan berbondong-bondong memeluk agama Islam. Kombinasi ilmu agama yang mumpuni dan jiwa seni yang tinggi membuatnya menjadi tokoh teladan yang meninggalkan banyak warisan budaya bernuansa Islam hingga kini. Bila Anda ingat lagu Ilir-ilir dan Gundul-gundul pacul, itu adalah sebagian karya beliau.
Selain dikenal sebagai pendakwah dan seniman, Sunan Kalijaga juga merupakan seorang filosof yang banyak mengajarkan makna kehidupan. Ia mengajarkan falsafah Wit Galingga atau falsafah pohon kelapa, dimana manusia seharusnya bisa mencontoh pohon kelapa yang dari ujung daun hingga ujung akarnya memiliki manfaat. Dan filosofi Sunan Kalijaga yang paling dikenal masyarakat jawa adalah Dasa Pitutur, 10 filosofi kehidupan agar manusia bisa selamat dunia dan akhirat. Inilah 10 filosofi Sunan Kalijaga beserta maknanya.
1. Urip Iku Urup
Urip iku urup (hidup itu
nyala). Hidup itu sebaiknya menebar manfaat bagi lingkungan disekitar kita.
Sekecil apapun manfaat yang diberikan akan sangat berguna bagi orang lain.
Selain itu, dengan menebar manfaat, kelak kita juga akan mendapat manfaat dari
orang lain karena sering memberi manfaat bagi yang lainnya.
2. Memayu Hayuning Bawana,
Ambrasta Dur Hangkara
Manusia hidup di dunia harus
mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas
sifat angkara murka, serakah, dan tamak. Sifat-sifat tersebut menjadi sifat
buruk yang sering ada di dalam diri manusia. Keserakahan dan ketamakan akan
menimbulkan kesenjangan sosial di lingkungan.
3. Sura Dira Jaya Jayaningrat,
Lebur Dening Pangastuti
Segala sifat keras hati,
picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati,
dan sabar. Suatu keburukan tak akan bisa diubah dengan keburukan pula.
Keburukan seharusnya dilawan dengan kebaikan sikap. Inilah salah satu ajaran
untuk bersikap lemah lembut meski kepada orang yang membenci kita.
4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang
Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Berjuang tanpa perlu membawa massa; menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kekayaan atau kekuasaan, keturunan; kaya tanpa didasari kebendaan.
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri! Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu!
6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
Jangan mudah terheran-heran!
Jangan mudah menyesal! Jangan mudah terkejut-kejut! Jangan mudah kolokan atau
manja!
7. Aja ketungkul marang
kalungguhan, kadonyan lan kemareman
Janganlah terobsesi atau
terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan
duniawi!
8. Aja Kuminter Mundak
Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka
Jangan merasa paling pandai
agar tidak salah arah! Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka!. Setiap
orang akan punya kelebihan masing-masing. Jangan pernah merasa paling pandai
daripada yang lain. Jangan pula berbuat licik untuk meraih yang diingimkan.
Selalu berada dijalan yang benar adalah sebuah keharusan.
9. Aja Milik Barang Kang
Melok, Aja Mangro Mundak Kendho
Jangan tergiur oleh hal-hal
yang tampak mewah, cantik, dan indah! Jangan berfikir mendua agar tidak kendor
niat dan kendor semangat!
10. Aja Adigang, Adigung,
Adiguna
Jangan sok kuasa, sok besar,
sok sakti!. Tak ada manusia yang mempunyai hak untuk merasa lebih hebat
segalanya dari orang lain. Ingatlah bahwa diatas langit masih ada langit.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kalijaga
selamat belajar...semoga bermanfaat...!!!!!!
Related Posted:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar