Di era kondisi khusus atau era pandemic sperti ini tujuan pokok pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan adalah memberikan fleksibilitas satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Kepala sekolah harus mampu berkreasi dan berinovasi agar proses pembelajaran tetap menarik sehingga semangat belajar peserta didik tetap bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
Dari pandemic ini, baik guru ataupun peserta didik dapat mengambil
hikmah positifnya, yakni peningkatan kemampuan di bidang informasi dan
teknologi. Karena dengan penguasaan IT yang memadai stidaknya permasalahan
pembelajaran jarak jauh sedikit banyak bisa terurai. Toh apabila pandemic telah
berakhir pun maka ketrampilan tersebut akan tetap bermanfaat bagi yang
bersangkutan.
Bagaimana kurikulum kondisi khusus ini dilaksanakan?
Satuan pendidikan tidak diwajibkan untuk menuntaskan kurikum untuk
kenaikan kelas atau untuk kelulusan. Guru mata pelajaran segera menganailis
tentang kompeteni inti dan kompetensi dasar, untuk menghasilkan KI dan KD yang
mendesak dan penting,sangat diperlukan anak. Selanjutnya guru dapat melakukan
analisis diagnosis kognitif sebelum pembelajaran dilakukan. Selanjutnya dari
hasil analisis diagnosis guru dapat menyusun strategi, dan metode pembelajaran
yang sesuai sehingga proses pembelajaran diharapkan dapat berlangsung secara
efektif.
- Aktif, artinya proses pembelajaran mendorong keterlibatan penuh peran serta peserta didik.
- Relasi Sehat, artinya proses pembeljaran tetap mengedepankan hubungan yang menjamin kesehatan tetap terjaga. Protocol kesehatan yang ketat.
- Inklusif, artinya pelaksanaan pembelajaran yang bebas dari deskriminasi.
- Keragaman budaya, artinya dalam pembelajaran tetap merespon dan menanggapi adanya adanya keragaman budaya peserta didik sebagai suatu kekuatan dalam kehidupan.
- Orientasi masa, artinya materi yang diberikan mampu mengeksplorasi isu dan kebutuhan masa depan peserta didik.
- Sesuai dengan Kemampuan peserta didik. Pembelajaran tetap mengadu pada kemampuan peserta didik baik dari segi phisik maupun psikis
- Menyenangkan. Yakn proses pembelajaran dilakasanakan secara menyenangkan
- Analisis Diagnosis Kognitif. Merupakan kegiatan untuk memotret kemampuan peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari. Bagaimana caranya ? dengan cara memberikan soal sederhana mengenai kompetensi dasar yang akan dipelajari.
- Pendampingan pembelajaran. Pendampingan merupakan upaya guru untuk memberikan spirit dan motivasi peserta didik dalam belajar. Pada kegiatan ini guru dapat memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap materi yang sedang dipelajari.
- Kontekstual dan Bermakna. Materi pembelajaran yang diberikan sebaiknya bersifat kontekstual, artinya menggambarkan dan membahas sesuatu yang real di lapangan dan bersifat up to date, sehingga prosesnya menjadi lebih menarik. Selain hal tersebut materi yang diberikan juga harus bermakna bagi peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar