Masyarakat Indonesia sudah
selayaknya kembali kepada jati diri mereka melalui pemaknaan kembali dan
rekonstruksi nilai-nilai luhur budaya mereka. Upaya yang perlu dilakukan adalah
menguak makna substantif dari budaya kearifan lokal. Contohnya adalah sikap
keterbukaan dapat dikembangkan dan diaktualisasikan menjadi nilai kejujuran,
toleransi, demokratis dan komunikatif. Kehalusan dapat diaktualisasikan sebagai
nilai keramahtamahan, bersahabat, mudah bergaul dan bekerja sama dengan orang
lain. Harga diri diletakkan dalam upaya pengembangan nilai disiplin, kerja
keras, mandiri dan berprestasi.
Pada saat yang sama, hasil
rekonstruksi ini perlu dibumikan dan disebarluaskan ke dalam seluruh masyarakat
sehingga menjadi identitas kokoh bangsa, bukan sekadar menjadi identitas suku
atau masyarakat tertentu. Persoalannya adalah bagaimana mengimplementasikan
kearifan lokal untuk membangun pendidikan karakter anak dalam proses
pembelajaran di sekolah?
Perlu ada revitalisasi budaya
lokal (kearifan lokal) yang relevan untuk membangun pendidikan karakter. Hal
ini dikarenakan kearifan lokal di daerah pada gilirannya akan mampu
mengantarkan siswa untuk mencintai daerahnya. Kecintaan siswa pada daerahnya
akan mewujudkan ketahanan daerah. Ketahanan daerah adalah kemampuan suatu
daerah yang ditunjukkan oleh kemampuan warganya untuk menata diri sesuai dengan
konsep yang diyakini kebenarannya dengan jiwa yang tangguh, semangat yang
tinggi, serta dengan cara memanfaatkan alam secara bijaksana.
Dalam konteks tersebut di
atas, kearifan lokal menjadi sangat relevan. Anak bangsa di negeri ini sudah
sewajarnya diperkenalkan dengan lingkungan daerah sekitarnya. Melalui
pengenalan lingkungan yang paling kecil, maka anak-anak kita bisa mencintai
desanya. Apabila mereka mencintai desanya mereka baru mau bekerja di desa dan
untuk desanya. Kearifan lokal mempunyai arti sangat penting bagi anak didik
kita.
Dengan mempelajari kearifan
lokal anak didik kita akan memahami perjuangan 66 nenek moyangnya dalam
berbagai kegiatan kemasyarakatan. Nilai-nilai kerja keras, pantang mundur, dan
tidak kenal menyerah perlu diajarkan pada anak-anak kita. Dengan demikian,
pendidikan karakter melalui kearifan lokal seharusnya mulai diperkenalkan oleh
guru kepada para siswanya.
Dari berbagai literatur,
ternyata kecerdasan otak yang tercermin dalam kemampuan akademik seseorang
hanya akan memberikan sumbangan untuk kesuksesan hidupnya sebesar 20%. Hal ini
menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual bukan satu-satunya penentu
keberhasilan seseorang dalam hidupnya, tetapi masih banyak kecerdasan lain yang
perlu dikembangkan secara simultan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Menurut berbagai sumber penentu terbesar dalam keberhasilan seseorang dalam
hidupnya adalah sikap. Bahkan sikap ini memberikan kontribusi hampir 80%
terhadap keberhasilan seseorang.
Oleh karena itu pendidikan
yang mengembangkan pembentukan sikap positif menjadi sangat penting. Sikap
positif ini tidak lain adalah nilai-nilai karakter yang sesuai dengan falsafah
dan pandangan hidup bangsa. Semua guru yang mengajar dan mendidik di sekolah,
diharapkan mendidik dengan hati dalam rangka membentuk sikap positif siswanya.
Guru dilatih untuk mendesain sendiri rancangan pembelajarannya sehingga apa
yang terpikir secara baik oleh guru dapat segera diajar-latihkan kepada siswa
agar siswa memiliki dasar-dasar sikap positif untuk melanjutkan pendidikannya.
Beberapa kalimat bijak yang
berbasis kearifan lokal dapat digunakan sebagai dasar pembangunan sikap positif
pendidikan karakter. Kata-kata bijak yang merupakan bagian dari budaya kearifan
lokal tersebut, antara lain sebagai berikut
#1.
Rame ing Gawe, Sepi ing Pamrih
Kata-kata bijak ini memiliki
arti yang mengandung sebuah perintah atau ajakan. Yaitu ajakan agar seseorang
senantiasa berbuat baik kepada siapapun, tanpa ada pilih kasih. Setelah berbuat
baik seseorang diajak untuk tidak mengharapkan imbalan (pamrih) sedikitpun dari
apa yang 67 telah ia perbuat. Kata bijak ini juga mengajarkan kepada kita untuk
selalu mengutamakan bekerja, bekerja, dan bekerja dan tidak terlalu berharap
akan pujian.
Dari ungkapan kata tersebut
bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi di Jawa khususnya jika sebagian besar
masyarakatnya bisa memaknai dan mengaplikasikan ungkapan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari? Pertanyaan berikutnya adalah apa yang akan terjadi di
negara Indonesia, jika semua pemimpin dan pejabatnya yang berasal dari suku
Jawa bisa memaknai dan mengaplikasikannya dalam aktifitas kepemerintahannya?
Dari ungkapan tersebut sekarang bisa terlihat bahwa sebenarnya nilai dari
sebuah budaya lokal adalah sesuatu yang hebat.
#2
Ing Ngarsa Sung Tulada, ing Madya Mangun Karsa, Tutwuri Handayani
Kata-kata bijak ini adalah
sebuah ajakan agar seseorang bisa menyelesaikan dengan kondisi dan posisinya
masing- masing. Apabila ia menjadi seorang pimpinan maka ia mampu menjadi suri
teladan yang baik, apabila ia berposisi menjadi seorang penggerak (menteri/
pejabat tinggi) maka ia mampu memelihara kualitas kinerjanya, dan apabila ia
menjadi seorang pejabat/ pegawai/ aparat perintah dan sebagainya maka ia
sanggup menjaga dedikasi (memberi kekuatan/ dukungan).
#3.
Becik Ketitik Ala Ketara
Kata-kata bijak ini memberi
inspirasi kepada siapa saja, bahwa pada akhirnya seseorang akan menuai apa yang
telah ditanamnya. Dengan begitu tidak ada alasan bagi seseorang untuk melakukan
suatu perbuatan yang buruk, karena pada akhirnya sudah pasti orang tersebut
tidak akan bisa mendapatkan kebahagiaan.
#4.
Manungso bakal ngundhuh wohing pakarti
Maknanya bahwa sebenarnya
manusia hanya akan memetik atau memanen apa yang dilakukan selama hidupnya.
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran harus selalu diingatkan dan
dilatihkan bahwa setiap orang selama hidupnya akan merasakan apa saja yang
telah dilakukannya. Apabila yang dilakukan lebih banyak kebaikan, maka yang
akan diperolehnya adalah kebaikan dan sebaliknya apabila yang 68 dilakukan
perbuatan yang kurang baik, maka sepanjang hidupnya juga akan memetik hal-hal
yang kurang menyenangkan.
#5.
Ajining diri soko lathi
Maksudnya harga diri seseorang
tergantung dari ucapannya. Dalam konteks ini guru dan siswa harus selalu
berlatih, berbicara dengan kata-kata yang baik, sopan dan jujur. Karena hal
tersebut akan mencerminkan harga diri dan kehormatan seseorang. Orang lain akan
menghormati kita karena tutur bahasa kita. Kata bijak ini akan dapat
mengembangkan nilai-nilai karakter kejujuran dan toleransi.
#6.
Rukun agawe santoso
Ungkapan ini mempunyai makna
bahwa dalam hidup baik itu dalam lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah,
berbangsa dan bernegara apabila dilandasi kerukuan menjadi kokoh dan kuat.
Sebaliknya apabila dalam perjalan hidup ini tidak mau bersatu dengan orang
lain, tidak peduli, individualistis, tidak bersahabat, maka kehidupan terasa
sulit dan apabila ada permasalahan akan cepat putus asa. Kata bijak ini dapat
mengembangkan nilai-nilai karakter bersahabat komunikatif,yang memperlihatkan
rasa senang bergaul dan bekerjasama dengan orang lain, punya kepedulian sosial,
yaitu sikap yang selalu igin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan.
#7.
Mikul dhuwur mendem jero.
Kata bijak ini mempunyai makna
bahwa kita harus bisa menghargai setinggi mungkin jasa orang tua kita atau para
pendahulu kita dan kita harus dapat menutup rapat-rapat kesalahan atau dosa
orang tua atau pendahulu kita.
#8.
Bapantang kusuik nan tak salasai
Kata bijak tersebut mempunyai
makna ketika seseorang atau sekelompok orang sudah memulai suatu pekerjaan atau
kegiatan, apapun masalah atau hambatannya harus dapat diselesaikan, baik secara
sendirisendiri ataupun bersama-sama. Nilai karakter yang dapat dikembangkan 69
dari kata bijak tersebut adalah kerja keras, tanggungjawab terhadap tugas dan
menghargai prestasi.
#9.
Sekali langkah diayun, pantang untuk kembali.
Makna dari kata bijak tersebut
adalah, apabila kita sudah memulai kegiatan atau program harus dikerjakan
sampai selesai, apapun hasilnya. Hal ini memberikan implikasi bahwa seseorang
kalau sudah mulai mengerjakan sesuatu harus terus bekerja dan tak akan pernah
berhenti sebelum sampai ke tujuan. Nilai karakter yang dapat dikembangkan dari
kata bijak ini adalah kedisiplinan, rasa tangggungjawab, dan kerja keras.
Makna dari kata bijak ini
dapat digunakan untuk mengingatkan dan melatih siswa agar selalu menjadi
manusia yang tangguh. Guru dapat menjelaskan tipe-tipe manusia dalam mewujudkan
cita-citanya. Ada orang yang mudah menyerah ketika baru mulai menghadapi
kesulitan dalam berusaha (quitters). Kebanyakan orang akan berhenti berusaha
sebelum tenaga dan batas kemampuan mereka benar-benar teruji (campers).
Sebagian lagi terus berusaha apapun rintangannya sampai berhasil mencapai
tujuan (climbers).(Bejo Sujanto,2012:4)
Dengan memberikan ilustrasi
tentang tipe-tipe manusia tersebut, siswa akan tahu bahwa ada manusia yang
mudah menyerah menghadapi tantangan, akibatnya mereka tidak akan mampu meraih
impian hidupnnya karena memilih jalan yang dianggap mudah dan mengabaikan
potensinya. Ada juga tipe manusia yang menyerah sebelum usahanya maksimal,
mereka hanya mengisi hidupnya yang dianggap nyaman dan mengorbankan hal-hal
yang mungkin masih bisa diraihnya. Selanjutnya tipe manusia yang tangguh dan
tidak mudah menyerah, dan mereka inilah yang akan berhasil mewujudkan puncak
cita-cita atau impiannya.
#10.
Kehidupan yang besar selalu dimulai dengan impian-impian besar
Makna dari kata bijak tersebut
adalah dalam hidup ini apabila kita ingin mencapai kesuksesan maka mulailah
dengan impian-impian besar mengenai apa yang kita cita-citakan. Impian akan
memberikan motivasi kepada seseorang untuk berusaha mewujudkannya. Nilai
karakter yang 70 dapat dikembangkan dari kata bijak ini adalah kerja keras,
disiplin, rasa ingin tahu, mandiri, dan menghargai prestasi demi tercapainya
impian besarnya.
Dalam proses pembelajaran guru
harus dapat memotivasi dan meyakinkan kepada siswa, bahwa setiap manusia itu di
samping mempunyai kekurangan juga mempunyai kelebihan-kelebihan. Hal tersebut
sangat penting dijelaskan kepada siswa, agar siswa yang merasa memiliki
kekurangan tidak berputus asa akibat kekurangannya tersebut, karena setiap
orang juga mempunyai kelebihan dan harus yakin bahwa dengan kelebihannya tersebut
mereka pasti dapat berhasil disetiap apa yang diusahakan. Oleh karena itu,
kepada siswa perlu dijelaskan juga bahwa, hidup seperti kunci kombinasi, tugas
dari kita adalah menemukan angka-angka yang tepat dengan urutan yang tepat,
sehingga kita dapat membuka pintu kesuksesan.
Tidak ada resep khusus yang
membuat orang sukses, kecuali berusaha maksimal, yang berbentuk kerja keras,
belajar rajin, punya rasa ingin tahu yang tinggi, disiplin, dan ulet. Harta
yang paling berharga adalah keinginan kita untuk mau berusaha pantang menyerah.
Tentu masih banyak lagi kata-kata bijak yang merupakan budaya kearifan lokal
yang dapat digunakan untuk mengembangkan karakter anak dalam proses
pembelajaran di sekolah. Hal yang paling utama adalah kesungguhan kita sebagai
pendidik untuk selalu mendidik dengan hati. Mendidik dengan hati akan
mengutamakan pembentukan sikap positif seperti; jujur, toleran, amanah, saling
asah dan asuh, optimistis, percaya diri, ulet, tangguh dan lain sebagainya.
Penulis:
Sudarmiani
Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi IKIP PGRI Madiun Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan
Related Posted:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar